Rabu, 27 November 2013

Tulisan 21 - Melemahnya Rupiah Turunkan Konsumsi Pertamax

Melemahnya Rupiah Turunkan Konsumsi Pertamax

Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat membuat konsumsi Pertamax turun. Senior Vice President Fuel Retail Marketing and Distribution Pertamina, Suhartoko, mengatakan harga Pertamax melonjak tinggi akibat menguatnya dolar. "Jadi masyarakat kembali menggunakan Premium," katanya di kantor pusat Pertamina, Rabu, 23 Oktober 2013. 

Ditemui di lokasi yang sama, Vice President Fuel Retail Marketing Pertamina, Mochamad Iskandar, mengakui konsumsi Pertamax menurun. Ketika harga Premium menjadi Rp 6.500 per liter sementara harga pertamax sebesar Rp 9.000 an per liter, penyaluran BBM nonsubsidi sempat meningkat 30 persen. "Tapi, ya, begitu, harga Pertamax sekarang naik menjadi di atas Rp 10.000 per liter, penyalurannya langsung turun," katanya.

Kendati demikian, ia menilai pelarangan penggunaan BBM nonsubsidi untuk kendaraan-kendaraan dinas pemerintah efektif mengurangi konsumsi BBM bersubsidi. Namun, ia menegaskan, hal ini tidak berlaku terhadap kendaraan industri dan pertambangan. Sebab, perangkat kontrolnya tidak ada. "Kalau pelat merah dan pemerintah jelas," ujarnya. 

PT Pertamina (Persero) mencatatkan penyaluran bahan bakar minyak non,subsidi retail sepanjang Januari hingga September 2013 telah mencapai 800 ribu kiloliter. Realisasi penyaluran bahan bakar kendaraan ini telah mencapai 75 persen dari target hingga akhir tahun sebesar 1,2 juta kiloliter. 

Realisasi ini mengalami peningkatan sebesar 9 persen dibanding periode yang sama pada 2012. "Tapi 9 persen ini hanya pertumbuhan alamiah," ujar Suhartoko. 

Suhartoko mengatakan, perseroan sebenarnya berharap realisasi konsumsi BBM nonsubsidi bisa melebihi pertumbuhan alamiah setelah adanya kenaikan harga BBM subsidi pada Juli 2013. Alasannya, delta kedua jenis BBM tersebut tak berbeda jauh, namun kualitasnya lebih baik BBM nonsubsidi. "Tapi ternyata dolar menguat sehingga harga Pertamax melonjak tinggi, jadi masyarakat kembali gunakan Premium," ujarnya. 

SUMBER :
http://www.tempo.co/read/news/2013/10/23/090524069/Melemahnya-Rupiah-Turunkan-Konsumsi-Pertamax

ANALISIS :
Dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, membuat konsumsi Pertamax turun. Karna membuat konsumsi dalam pertamax jadi turun, akibatnya beberapa orang berdalih dari pertamax ke premium. Dengan meningkatnya harga pertamax dari Rp 9.000,- menjadi Rp 10.000,- , membuat orang - orang jadi berfikir untuk menggunakan bahan bakar pertamax. Pada awalnya banyak orang yang menggunakan pertamax juga, tapi dengan menaiknya harga pertamax, orang - orang kembali menggunakan premium lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar