Rabu, 13 November 2013

Tulisan 8 - Perilaku Pasar Konsumen

Perilaku Pasar Konsumen

Apakah anda tahu kapan konsumen memutuskan membeli produk anda? Saya sendiri tidak. Yang saya bisa cuma memperkirakan saja. Bisa jadi yang saya duga membeli, ternyata tidak. Sebaliknya, yang tidak ternyata membeli.

Yang bisa saya upayakan hanya berusaha memberi pelayanan terbaik, menjaga hubungan dengan mereka, dan mengupayakan segala faktor yang mendukung terjadinya penjualan berjalan lancar. Selebihnya keputusan final tetap ada di tangan konsumen.

Nah, soal perilaku konsumen ini, para pakar marketing sering berkata begini: “konsumen membeli saat mereka siap membeli dan bukan ketika anda siap menjual.” Apa maksudnya?

Maksudnya, tak peduli seberapa baik produk atau layanan anda, calon konsumen tetap tak akan membeli selama mereka belum siap membeli. Sekalipun mungkin mereka selama ini telah menjadi konsumen anda, kalau mereka belum siap membeli lagi, penjualan tak akan terjadi.

Penyebab ketidaksiapannya bisa bermacam-macam. Mungkin mereka sedang kesulitan keuangan. Atau bisa saja harus memprioritaskan membeli susu buat anak mereka dan membayar uang sekolah. Barangkali juga cicilan kredit sedang jatuh tempo, dan banyak lagi penyebab yang menurut mereka penting dan perlu didahulukan.

Dalam kondisi semacam ini, sebaik apapun produk anda, menjadi kurang berarti. Karena tak didukung kemampuan daya beli konsumen. Tapi bukan berarti mereka tak jadi membeli. Mereka hanya menunda saja karena ada kebutuhan lain yang menurutnya lebih mendesak. Tugas kita sebagai pebisnis adalah menjaga hubungan sampai masa penundaaan itu berakhir. Sampai ketika mereka mengatakan “Ya saya siap membeli produk anda”, anda selalu siap menyambutnya dengan tangan terbuka.

Memang perilaku konsumen kadang sulit ditebak. Bisa saja mereka langsung membeli produk anda pada detik ini juga. Tapi bisa juga tidak. Jika mereka siap, baru mereka membeli. Artinya kita tak tahu kapan konsumen memutuskan membeli. Bisa saja yang kita kira akan membeli, ternyata mendadak ada kondisi darurat yang membuatnya menunda membeli. Kalau itu yang terjadi, bukan lalu kita meninggalkannya. Tapi sebaliknya kita harus tetap jaga hubungan dengannya.

Maka penting untuk selalu mem-follow up para prospek dan menjaga hubungan dengan para konsumen anda secara rutin. Ya, menjaga hubungan secara kontinu adalah tantangan sekaligus kunci sukses bisnis 
Dalam dunia bisnis, adalah hal yang wajib untuk memuaskan konsumen. Sering kali kita juga mendegar kalimat “konsumen adalah raja”. Tapi yang menjadi pertanyaan bagi sebagian pengusaha adalah bagaimana kita memuaskan konsumen? Bagaimana caranya agar konsumen kita tidak lari atau beralih ke produsen lain? Ada beberapa cara yang dapat dilakukan diantaranya adalah mempelajari atau mengenal lebih lanjut tentang perilaku konsumen tersebut. Karena setiap konsumen memiliki pandangan atau interest yang berbeda pada sebuah produk.

Yang akan dibahas dalam tulisan kali ini adalah tentang perilaku konsumen. Apa itu perilaku konsumen? Perilaku Konsumen adalah perilaku yang konsumen tunjukkan dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang mereka anggap akan memuaskan kebutuhan mereka.
Definisi lainnya adalah bagaimana konsumen mau mengeluarkan sumber dayanya yang terbatas seperti uang, waktu, tenaga untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan.

Analisis tentang berbagai faktor yang berdampak pada perilaku konsumen menjadi dasar dalam pengembangan strategi pemasaran. Ya, pemasar wajib memahami konsumen, seperti apa yang dibutuhkan, apa seleranya, dan bagaimana konsumen mengambil keputusan.

Sumber : http://dendyraharjo.blogspot.com/2010/11/perilaku-pasar-konsumen.html

Analisis :
Tujuan Pemasaran adalah untuk memenuhi dan memberikan kepuasan kepda kebutuhan dan keinginan konsumen. Perilaku Konsumen adalah study tentang bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, membuat barang, jasa, gagasan, atau pengalaman untuk memberikan kepuasan kepada keinginan dan kebutuhan mereka. Memberikan kepuasan kepada konsumen memberikan clues untuk memperbaiki atau memperkenalkan produk atau jasa, menentukan harga, menetapkan jalur distribusi, merancang pesan, dan mengembangkan aktivitas pemasaran lainnya. Para marketer selalu mencari tren-tren yang muncul yang memberikan peluang-peluang pemasaran baru.

1 komentar:

  1. sebagai tarder kita harus mengetahahui perilaku paar dengan baik sehingga kita bisa memperoleh manfaat yang terbaik. saya sendiri sekarang mendapatkan manfaat trading yang saya lakukan di octafx dimana saya memilih broker ini karena servenya yang kuat tanpa ada requote

    BalasHapus